Demokrasi Ekonomi.

Albar Sentosa Subari

 

Demokrasi berdasarkan Pancasila tidak bisa tidak, dilakukan dengan mempertegas dan mengaktualisasikan menyelenggarakan ekonomi yang bukan berdasarkan kapitalisme, tetapi berbasis nilai nilai Pancasila.

Penyelenggaraan ekonomi berdasarkan Pancasila, didasarkan pada filsafat, paradigma serta prinsip prinsip yang di dasarkan Pancasila sebagai ” grundnorm nya.

Untuk memahami bagaimana sesungguhnya maksud para pendiri bangsa menetapkan Pasal 33 UUD 45, maka bisa dilihat dari pemikiran Mohammad Hatta, tokoh yang memformulasikan pasal tersebut dalam sidang sidang BPUPK pada tahun 1945.

” Tidak ada ilmu ekonomi yang dapat dibangun bebas daripada keyakinan politik dan agama… maka sistem ilmiah daripada ekonomi harus mempunyai dasar sosial yang …

Kalau kita hubungkan dengan teori ilmu hukum yang pernah disampaikan oleh Prof. Anwar Saleh, guru besar ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat saat beliau menyampaikan pidato pengukuhannya tahun 1992 bahwa hukum yang baik dan efektif maka harus ada sifat tepat guna dengan penerapan. ( Baca judul pidato nya Hukum dan Penerapan nya Secara Tepat Guna).

Tentu di dalam realitanya apakah sudah terealisasi dalam masyarakat, dalam hal ini kebijakan pemerintah untuk membuat regulasi peraturan perundang-undangan yang berpihak pada masyarakat.

Contoh kasus yang sedang viral adalah kebijakan menteri ESDM, yang mengubah aturan bahwa pengencer dilarang untuk menjual Gas Melon ( istilah populer dalam masyarakat – Gas LPG 3 kg bersubsidi).

Tentu maksudnya adalah baik untuk memperbaiki sistem jaringan bisnis hingga sampai kepada mereka yang berhak menerima subsidi dimaksud.

Namun sayang regulasi itu menimbulkan gejolak gejolak sosial akibatnya karena dirasakan oleh yang membutuhkan tidak berdasarkan asas keberpihakan kepada rakyat dan asas kekeluargaan dan gotong royong belum tersentuh kan.

Walaupun akhirnya Presiden RI Prabowo Subianto mencabut kembali kebijakan menteri ESDM tersebut. Namun di tingkat masyarakat bawah masih terasa akibat nya.

Antara lain terjadi kenaikan harga, gas Melon sulit didapat, akibat situasi di lapangan sangat berbeda beda baik secara geografis maupun budaya nya.

Mudah mudahan kondisi demikian tidak berkepanjangan.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *